Cara Mengatasi Turnover Slot
Dampak Turnover karyawan bagi Perusahaan
Turnover karyawan yang tinggi, yaitu tingkat pergantian karyawan yang sering atau cepat, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada sebuah perusahaan. Beberapa dampak ini termasuk:
Reputasi Perusahaan
Turnover yang tinggi dapat merusak reputasi perusahaan. Calon pelamar pekerjaan potensial dan mitra bisnis mungkin melihat tingkat turnover sebagai tanda ketidakstabilan dan kurangnya kepuasan karyawan, yang bisa merugikan citra perusahaan di mata publik.
Mengatasi masalah turnover yang tinggi membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan strategi retensi karyawan, pengembangan budaya kerja positif, dan perhatian terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan. Dengan mengatasi masalah turnover, perusahaan dapat membangun tim yang stabil, produktif, dan berkomitmen untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: Inilah 7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan
Ajak Karyawan untuk Berkembang
Berikan kesempatan kepada karyawan untuk terlibat dalam proyek-proyek menarik, pelatihan tambahan, atau tugas-tugas yang lebih menantang.
Strategi ini akan membuat karyawan merasa dihargai serta memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk berkontribusi lebih banyak di tempat kerja mereka.
Apa itu Turnover Karyawan?
Turnover karyawan merujuk pada jumlah total karyawan yang meninggalkan tempat kerja dalam periode waktu tertentu, baik karyawan yang keluar secara sukarela maupun karyawan yang dipecat atau diberhentikan.
Perlu dipahami bahwa turnover berbeda dengan attrition. Ketika menghitung attrition, kamu tidak menghitung angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pemecatan.
Tingkat turnover harus dilihat dalam konteks karena setiap industri memiliki kasus yang berbeda. Contohnya, industri perhotelan dan ritel yang biasanya memiliki tingkat perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada industri lainnya.
Setiap tempat kerja harus membandingkan tingkat turnover karyawan dengan bisnis lainnya yang berada dalam industri yang sama untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana tempat kerja tersebut bisa mempertahankan karyawannya.
Contohnya adalah bisnis restoran. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) di restoran menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengelola karyawan yang pertama kali bekerja, karyawan part-time, karyawan musiman (seasoned worker), dan karyawan pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, mobilitas karier di restoran sering terjadi dengan pindah ke tempat kerja baru. Tidak heran jika turnover karyawan di restoran dinilai tinggi karena berbagai alasan tersebut.
Namun, restoran tersebut tetap bisa mengembangkan rencana SDM yang solid untuk mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan semangat dan kerja sama tim yang semuanya akan berdampak positif pada pengalaman pelanggan (customer experience).
Umumnya, tingkat turnover yang tinggi menandakan adanya masalah, seperti metode rekrutmen, budaya kerja, struktur kompensasi dan tunjangan, manajer kepemimpinan, pelatihan, jalur karier, serta berbagai faktor lainnya.
Baca juga: Employee Retention: Pengertian & Strategi Meningkatkan
Jelaskan Mengenai Jenjang Karier
Banyak karyawan yang mencari kesempatan untuk berkembang dan maju dalam karier mereka. Jelaskan jalur karier yang tersedia di tempat kerjamu dan berikan kesempatan promosi yang jelas kepada mereka.
Karyawan akan merasa termotivasi untuk berkontribusi dalam jangka panjang dengan menawarkan jenjang karier yang jelas.
Tawarkan Gaji dan Kompensasi yang Kompetitif
Tidak dapat dimungkiri bahwa kompensasi yang kompetitif merupakan faktor penting dalam mempertahankan karyawan. Pastikan bahwa kompensasi yang kamu berikan setara atau bahkan lebih baik dari standar industri yang kamu geluti.
Nah, dalam bisnis ritel atau FnB, tentunya kamu juga mempertimbangkan pemberian kompensasi berdasarkan jam kerja mereka.
Agar manajemen kompensasinya lebih efektif, kamu perlu menggunakan timesheet yang memberikan patokan yang jelas untuk menghitung jam kerja karyawan dan memberikan kompensasi yang sesuai dengan upaya kerja yang mereka hasilkan.
Kamu bisa menggunakan fitur timesheet harian kerja dari StaffAny untuk memantau jadwal kerja karyawanmu secara real-time. Fitur aplikasi ini dirancang dengan cerdas sehingga bisa menghindari berbagai fraud seperti mencegah karyawan untuk masuk kerja lebih awal dan absen keluar otomatis. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai StaffAny!
Itulah cara mengatasi turnover karyawan yang bisa kamu terapkan dalam bisnismu. Selamat mencoba!
Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis tidak terbatas pada menghasilkan produk yang menarik dan berkualitas. Kamu juga harus berupaya mengurangi tingginya angka turnover karyawan yang biasa terjadi dalam industri ritel dan Food and Beverages (F&B). Lantas, bagaimana cara mengatasi turnover karyawan agar kamu bisa mempunyai staf yang loyal dalam bisnismu?
Simak artikel ini untuk memahami tentang turnover karyawan, dampaknya bagi kelangsungan bisnis dan strategi terbaik dalam mengatasinya!
Cara Mengatasi Turnover Karyawan
Lantas, bagaimana cara mengatasi turnover karyawan yang bisa diterapkan dalam bisnis ritel dan FnB? Kamu bisa mengikuti delapan strategi di bawah ini!
Tawarkan Metode Kerja yang Fleksibel
Memberikan fleksibilitas dalam metode kerja bisa menjadi daya tarik bagi banyak karyawan, terutama generasi muda. Pertimbangkan untuk mengadopsi kebijakan kerja fleksibel, seperti mengatur jadwal kerja yang bisa disesuaikan.
Karyawan pun bisa mencapai work-life balance sehingga mereka lebih puas dan termotivasi untuk tetap bekerja di tempat kerjamu.
Baca juga: 15 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Ketidakpuasan Pelanggan
Pergantian karyawan dapat memengaruhi keberlanjutan hubungan pelanggan. Pelanggan cenderung membangun hubungan dengan karyawan perusahaan; oleh karena itu, ketika karyawan yang dikenal pergi, itu dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kerugian pelanggan.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Bisnis Restoran